Label

Sabtu, 26 September 2009

KECEWA

"Aku kecewa..." hanya itu yang mampu terucap dalam wajah yang terbenam dipangkuan tak mampu lagi mengeluarkan kosakata,hanya isak tangis yang terdengar...

"Dia sudah ngecewain saya..." dengan geram menahan amarah kata itu meluncur tanpa penghalang dengan tangan terkepal seakan siap menghantam benda-benda di depannya...

"Wajarlah... kecewa sih pasti ada lah..." terucap diiringi senyum yang terasa getir dan begitu dipaksakan untuk menyembunyikan gemuruh dihatinya...

KECEWA satu kata jika bisa memilih tak ada orang yang ingin merasakan,namun sepertinya tak ada seorangpunyang tak pernah merasakan kecewa,setiap orang pasti mengenal kata ini dan merasakan entah itu sebagai pihak yang kececewa atau dikecewakan.
Kecewa memang bukanlah hal yang menyenang jika terjadi pada diri kita atau sebaliknya jika kita yang mengecewakan orang lain,tapi memang tak bisa dihindari dimana dalam kehidupan ini kita bergaul dengan sekawanan makhluk yang bernama manusia dengan segala keterbatasan yang tak luput dari kesalahan tidak selayaknya malaikat,juga bukan makhluk yang tak selalu salah tidak ada kebaikan karena manusia juga bukan syetan.

Sebuah hal yang wajar jika kita mengalami kekecewaan baik karena sikap orang lain,karena impian tak kunjung tercapai,karena kekalahan,kegagalan dan sebagainya.
Kekecewaan ibarat jamu yang terasa pahit,namun adakalanya hal itu harus kita rasakan untuk memperkuat diri atau menyembuhkan penyakit.
Jamu memang pahit jika terdapat dalam gelas yang sempit dengan air sedikit,ia akan terlihat keruh,berbau tidak enak dan terasa sangat pahit.Tapi beda ceritanya jika jamu terdapat dalam tempat yang luas dengan air yang banyak didalam kolam misalnya,awalnya kolam itu akan terlihat keruh dan juga terasa pahit tapi tak lama kemudian rasa pahit dan keruhnya jamu akn hilang seiring meratanya campuran air kolam dan jamu.

Yah... Kekecewaan akan terasa pahit dan keruh cukup lama ketika hati ini sempit,tapi ketika kita berusaha melapangkan dan meluaskan hati insya Allah kekecewaan yang tidak enak meskipun diawal terasa pahit tapi tidak lama kemudian ia akan kembali tawar.
Yang pasti selalu ada hikmah dari setiap kejadian apapun yang kita alami. Wallahu a'lam

Tabir hidup
Tak terungkap
Tak ada yang tahu

Tabir hidup
Menyisakan misteri
Mengundang beribu tanda tanya

Tabir hidup
Sibaklah ya Rabb agar ku fahami maksudMu
Ajari kami memahami setiap episode yang Kau skenariokan ya Rabbii

(Sumayyah)

Kamis, 24 September 2009

BUNDA-BUNDA PEJUANG ILMU




Siang begitu terik,matahari tepat berada diatas kepala namun tak menyurutkan langkah-langkah para bunda pejuang untuk menuntut ilmu. Usia yang tak bisa dibilang muda diatas 40 tahun,langkah tertatih karena fisik yang mulai lelah dengan beragam aktivitas rumah tangga tak terkadang gak mudeng saat belajar,bukanlah hambatan bagi para bunda untuk memacu diri dalam belajar.

Setelah melewati panas terik ciputat bercampur debu-debu jalanan,dan naik turun angkot tibalah para bunda di seberang kampus tercinta,lama mereka terdiam menunggu para pengemudi meluangkan jalan untuknya menyeberang jalan...
Senyum manis terkembang saat pintu kelas terbuka menampakkan diri mereka untuk bergabung dengan penuntut ilmu lainnya, disertai titik-titik air di wajahnya setelah meniti anak-anak tangga.

Senja mulai memerah mengantarkan para bunda kembali ke 'istananya' menjumpai orang-orang tercinta yang sudah menunggunya di rumah,wajah letih setelah seharian beraktivitas sirna sudah tatkala senyum-senyum keluarga yang dicintai menyambutnya.

Senin hingga jumat semua itu berlangsung,kini tibalah akhir pekan yang merupakan hari libur dan rehat bagi kebanyakan orang,tapi tidak berlaku untuk para bunda...Semangat menuntut ilmu masih terus mencambuk dan menjadi tekad para bunda,sehingga liburpun tetap dihabiskan para bunda di kampus,bahkan kali ini saat jam menunjukkan pukul 8 pagi mereka sudah bersiap untuk menghadiri perkuliahan yang berakhir pada pukul 5 sore.
Tak jarang wajah bingung dan sedih dengan tugas-tugas yang harus diselesaikan dengan keterbatasan mereka karena bangku sekolah sudah jauh mereka tinggalkan puluhan tahun lalu,tapi azzam yang begitu kuat tak menjadikan para bunda putus asa,semua mereka tunaikan semaksimal mungkin...

Selamat berjuang bunda!!!
Barokallahu lakunna...........

SENYUM

Senyum
mampu mendamaikan hati
mampu menghadirkan kebahagiaan
mampu mendatangkan senyuman

Senyum
dapat menghapus duka
dapat membuang amarah
dapat mengusir kegundahan

Senyum
secerah mentari terbit
seindah kuntum bunga yang bermekaran
sehangat belaian kasih ibu

Tersenyumlah
kita bahagiakan hidup ini dengan senyuman

Selasa, 22 September 2009

LEMBAR ITU KEMBALI PUTIH

Ramadhan telah usai meninggalkan kenangan dan kerinduan, berbagai rasa Allah hadirkan dihati kita. Rasa sedih saat bulan yang mulia ini meninggalkan kita,dan rasa bahagia saat kemenangan kita raih dan rasa haru ketika dosa berguguran dan khilaf termaafkan.

Dihari kemenangan ini,manusia kembali fitrah seperti bayi mungil yang baru dilahirkan kedunia. Semoga Allah mengampuni dosa-dosa kita dimasa lampau dan menerima amal ibadah kita.Amiin..
Syukur adalh ungkapan terindah yang sudah selayaknya kita haturkan pada AR RAHMAN atas segala nikmat yang telah diberikan dengan selalu mengingatNya agar kita tidak terlena oleh kebahagiaan dan kenikmatan di hari nan fitri ini.

Dalam kitab Mukaasyafah Al Qulub,Imam Ghozali menerangkan Wahab bin Munabbih pernah berkata bahwa pada setiap hari raya iblis selalu dikelilingi para tentaranya. Mereka bertanya " Tuan, apa yang menyebabkan tuan marah?, iblis lalu berkata " sesungguhnya pada hari ini Allah mengampuni umat Muhammad, oleh karena itu aku menugaskan kalian untuk menyibukkan mereka dengan kelezatan dan nafsu syahwat agar mereka lalai dari berdzikir kepada Allah".

Sering kali kita terlena dengan kemenangan ini, karena sudah menganggap lepas Ramadhan kita sudah menang dan bebas bahkan sampai melampaui batas, tidak sedikit kaum muslimin karena begitu gembira dan sibuknya merayakan lebaran baik berkunjung dan lain sebagainya sampai melalaikan waktu-waktu sholat... Hari raya belumlah usai namun tinta itu sudah kembali menorehkan noda dalam lembaran yang putih.

Kemenangan sejati pada hakikatnya saat diri ini bertambah keimanan dan ketakwaannya yang tercermin dalam perbaikan akhlak dan peningkatan amal shalih,dan sekuat tenaga menjaga diri dari hal-hal yang dapat merusak amal yang akan mendatangkan kemarahan Allah (Na'udzubillah min dzalik)

Kini lembaran itu telah putih kambali,semoga akan terjaga keputihannya kalaupun suatu saat lembaran putih ini terdapat coretan khilaf, semoga akan segera terhapus agar tidak menimbulkan noda,sehingga diri kita dapat kembali menghadapNya dalam kesucian. Amiin...Perjuangan sebulan penuh di bulan Ramadhan telah berlalu,namun perjuangan selama sebelas bulan kedepan baru akan dimulai...

SELAMAT HARI RAYA IDUL FITRI 1430 H
Taqobalallahu minna wa minkum kullu 'amin wa antum bikhair
Mohon maaf lahir dan bathin...

"Ya muqollibal quluub tsabbit qolbii 'ala thoo'atik...Amin"

Jumat, 18 September 2009

YANG KAN BERLALU



Malam-malam syahdu dalam balutan dzikir
Malam-malam para 'abid yang terjaga dari lelap
Hari-hari dimana diri terjaga dari alpa
Hari-hari penuh semangat penghambaan
Akan segera berlalu

Ramadhan
Hadirmu menguatkan jiwa-jiwa yang lemah
Kedatanganmu mendamaikan hati-hati yang kesat
Kunjunganmu menyemaikan keimanan nan kokoh

Kini dalam hitungan menit
engkau kan pergi meninggalkan kami
saat kami sedang menikmati jamuanNya yang indah

Dalam takbir bergema kan kuhantar kepergianmu
Sebuah doa dalam sujud di penghujung Ramadhan
Semoga malam-malam yang menemaniku
Hari-hari yang menjagaku akan terus hadir dalam sebelas bulan kemudian

Semoga Allah pertemukan kita kembali
Malam-malam penghambaan itu
Hari-hari dalam dekapan Rahmat Nya
dalam guyuran maghfirahNya,kan selalu ku rindu


Pondok Benda,29 Ramadhan 1430 H