Label

Sabtu, 29 Mei 2010

WAFATNYA SANG DUTA ISLAM PERTAMA

Uhud memanas... luapan amarah sebagai penebus dendam terus membara dalam dada kaum kuffar,kenangan pahit atas kekalahan di Badar terus membayang menggelapkan nurani...

Sebuah kemenangan seakan tergambar dalam pandangan pasukan mu'min,bayang-bayang indahnya kemenangan Badar, gelimang harta mampu menggoda pasukan pemanah di bukit uhud,dan alpa akan titah sang baginda mulia

Bagai semburan debu padang pasir yang tertiup angin,suasana uhud berubah terbalik dengan cepatnya membuat pasukan mu'min terpecah... panik... porak poranda...

Sang baginda mulia terancam,pasukan kuffar terus mendesak pasukan mu'min yang mulai kacau,sekelompok pasukan kembali ke madinah,sebagian menunggu karena malu jika harus kembali ke madinah dan sebagian siap menjemput kesyahidan...

Seorang pejuang dengan gagah berani terus merangsak dan menerjang,seorang diri maju untuk mengalihkan pasukan kuffar demi melindungi sang baginda mulia... seorang diri dengan panji kebesaran ditangan kanan dan pedang ditangan kiri layaknya sebarisan tentara besar terus membuat kuffar
berjatuhan tanpa berfikir dirinya siap dilumat pasukan kuffar.

kala tangan kanan tertebas padang musuh dipindahkannya panji kebesaran islam pada tangan kirinya,saat tangan kiri kembali terputus di rangkulnya dengan erat dalam dekapan dengan kedua lengan yang masih tersisa,tak rela panji simbol izzah umat terjatuh... Namun syurga begitu merindunya,tak pelak pada tusukan tombak musuh untuk yang ketiga kalinya menghujam hingga tombak patah dan tersungkurlah sang pahlawan lalu terjatuhlah panji yang selama ini dipertahankan... (Allahu Akbar)

Uhud telah mereda,para syuhada tergeletak disana sini dalam genangan merah darah kemuliaan dan aroma wangi syurga yang siap menyambut para calon panghuni.
Begitu pula sang duta dalam genangan darah,wajahnya tertelungkup seakan tak kuasa jika harus menyaksikan sang baginda terluka dan malu tak dapat menyelesaikan amanah hingga akhir...

Cukuplah wahai syahid...
Ar Rahman telah memuliakan dirimu...
Para malaikat telah mencatat gelora jihadmu...
Dan 'alam telah menyaksikan perjuanganmu wahai pahlawan...

Sang pemuda tampan nan parlente yang hidup dalam kemewahan sampai akhirnya semua ia tinggalkan saat jiwanya menyambut seruan manusia mulia Rasulullah SAW,seorang yang menjadi buah bibir gadis-gadis mekkah,kecerdasannya selalu menjadikan ia rujukan dalam pertemuan-pertemuan...
Dialah Mush'ab bin umair...
Kini...
dalam kesyahidannya didapati jasad mulianya dengan rambut kusut masai hanya berselimutkan selembar burdah yang apabila ditarik untuk menutupi kepalanya,maka terlihatlah kakinya begitu pula sebaliknya...
Senyum kebahagiaan baginya akan perjumpaan dengan kekasih dan Rabb nya...

( sumber: 60 karakteristik sahabat dan tarikh nabi muhammad saw jld 7))