Label

Selasa, 30 Oktober 2012

Belahan Jiwaku...


Kanda (Abi Sayang)
Wafa (Nak Sholihah Nan Cantik)

mari mainkan karena irama itu begitu indah

Pagelaran musik yang begitu indah dan luar biasa baru saja berakhir... Irama merdu yang terdiri dari gitar,biola,drum,piano dsb...
Kemerduan itu muncul karena adanya perbedaan warna dari berbagai alat musik yang berkumpul menjadi satu... Sebuah perpaduan yang indah...

Akan terasa sepi dan datar hidup ini jika hanya terdiri dalam satu warna, berharap setiap orang berkarakter sama dengan kita, memiliki hobby yang sama dengan kita juga berprofesi dan beraktivitas sama dengan kita... Mungkin akan terasa aneh dan menjenuhkan... Betulkan? :-)

Jika kita bercermin pada RUMAH, perbedaan potensi dan posisi dari setiap bahan bangunan yang justru menjadikan rumah itu berdiri kokoh...
Ada atap yang menaungi, dinding yang membentengi, pondasi yang mengokohkan, ventilasi yang menghadirkan kesegaran, lantai yang di jejaki dan cat yang berwarna sebagai sentuhan akhir yang mepercantik serta memperindah rumah...

Tak ada yang perlu menyesali, tak ada yang harus merasa bersalah dan tak ada pula yang harus merasa malu dalam perjalanan dakwah ini...
Semua ada masanya, ada saat kita menyertai dakwah ini dengan menghadirkan fisik kita, ada pula masa dimana kita hadir sebagai pendamping dalam dakwah ini dengan segenap kemampuan yang telah Allah titipkan...
Tak akan pernah tertukar...
Karena Allah maha melihat dan maha mengetahui... tak ada lintasan hati yang luput dari-Nya...

Ikhwan dan akhwat yang dirahmati Allah...
Irama itu telah mengalun bertahun-tahun, sangat disayangkan jika alunan merdu ini begitu sayup dan terdengar lirih...
Mari kita mainkan irama ini hingga suatu saat nanti alunan merdu ini dapat didengarkan oleh orang bnyak tak hanya kita...
Mari kita ambil alat-alat yang mampu kita mainkan untuk mengalunkan irama dakwah di SMK 30.. :-)

25 RAMADHAN 1433 H


            Dalam dekapannya kutahan rasa sunatullah itu
Dalam pelukannya  Allah alirkan kekuatan hingga mampu kulewati masa itu
Dalam empatinya kuhadapi masa itu bersamanya
Dalam kaca bening bola matanya kudapati curahan cinta dan kasihnya

Allahu Rahman...
Kau hadirkan ia disisiku
Telah Kau sematkan rahman dan rahim-Mu dalam kelembutan hatinya
Dengan  dorongan lantunan dzikir dan doanya Kau berikan kekuatan dan keselamatan  padaku
Barokallahu lahu...
       













           

                                                                      25 Ramadhan 1433 H
Kini telah berlalu
Bersama kesan
Berbalut kenangan
Berbuah berkah
Sesosok mungil nan cantik
Telah menghiasi hari-hari kami
Telah meramaikan dunia kami
Telah membersamai jejak langkah kami
Puji syukur ya Rahman..


Terima kasih ya Abu Wafa... I lOVE yOU COZ OF ALLAH..

Minggu, 28 Oktober 2012

My Little Girl

Tidurlah tidur, anakku sayang
Tidurlah tidur dalam pelukkan
Aku doakan kelak kau besar
Jadi pejuang pembela Islam*)


Tegarlah bagai batu karang, hidup ini adalah perjuangan
Bersabar hadapi tantangan, ridha Allah-lah tujuan…*)


Cintai Allah dan Rasulullah
Cintai Al Qur’an orang beriman
Cintai Akhirat Zuhudkan hidup di dunia
Punya cita-cita menjadi penghuni syurga*)



ANUGERAH ITU... DUA RAMADHAN...


Bertahan dalam sebuah idealita dan prinsip memang membutuhkan kesabaran, tak hanya kesabaran namun juga kekuatan dan kebesaran hati.
Harapan akan hasil pertahanan prinsip dan impian kan terwujud pada saatnya nanti. Perputaran waktu dalam binar dan gelombang  hidup setia mendampingi perjalanan ini, menanti akan sebuah janji sang maha benar.

Lintasan hatipun tertangkap oleh sang pemilik hati, lintasan yang hanya sekelebat kemudian menghilang tertutupi aneka suara dan kesibukan hati.  Yang kemudian Dia munculkan kembali setelah menghilang, lintasan hati yang ternyata adalah suratan takdir-Nya di lauhul Mahfuzh..
Ia munculkan ketika manusia menyerahkan segala urusan dan kehendaknya pada kehendak yang maha berkehendak, Dialah yang bergerak sesuai kehendakNya, Dia pula yangmenggerakkan ‘alam untuk menjalankan kehendakNya, hingga kehendakNya berjalan sesuai skenarioNya.

Dalam kerinduan itu pula ada kesabaran, kesabaran akan buah yang manis, akan bunga yang indah pada tiba waktunya.
Kerinduan merupakan kesabaran menanti janjiNya yang maha benar, meniti perjalanan ma’rifah akan sang pencipta, menambal retak dan belum sempurnanya penghambaan diri, merajut amalan penjemput asa, terus melipatgandakan keyakinan dalam bingkai tawakkal.
Celoteh-celoteh pendamping perjalanan menjadi untaian doa akan mekarnya bunga kerinduan yang kemudian berbuah.

Kini masa-masa itu telah berlalu, menjadi kenangan akan sebuah episode perjalanan, menjadi sejarah dalam sepenggal kisah kehidupan, kenangan akan sebuah penantian angerahNya...
Dua anugerah terindah yang Dia hadirkan ke dunia ini dalam keindahan Ramadhan...

Teruntuk dua Ramadhan tercintaku...
Syahril Ramadhan Lubis (3 Ramadhan 1404 H)
Wafa Haniya Qur’ana Lubis (25 Ramadhan 1433 H)